Senin, 27 September 2010

“Jas Merah”

JAS MERAH: atau lebih terkesan dengan nama “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” adalah pidato fenomenal Bung Karno yang terus melekat pada diri bangsa Indonesia sampai saat ini. Inilah titah sang presiden pertama kita kepada rakyatnya disela-sela akhir jabatannya.
Tahun 1920-an, Soekarno pernah memprediksi bahwa Indonesia akan merdeka tidak lama lagi. Selanjutnya, pada masa kepemimpinannya, ia bisa melihat bahwa kapitalisme akan membuat Indonesia morat marit. Ada lagi dikala Soekarno telah memprediksikan bahwa Soeharto lah penggantinya, dan ia telah tau bahwa pada akhirnya, ia tidak akan dianggap sampai akhir hayatnya.  Bahkan sampai aksi Inggris terhadap negara bonekanya, Malaysia saja sudah diperhitungkan Soekarno. Dan masih banyak lagi prediksi Bung besar kita.
Segelintir ‘ramalan’ Bung Karno itu telah menjadi kenyataan. Dari Indonesia merdeka pada 1945, kapitalisme masuk ke Indonesia seiring G30S 1965, Soekarno dilengserkan oleh MPR-GR dan digantikan oleh Soeharto, dan Kasus Malaysia-indonesia yang sudah tidak perlu saya sampaikan lagi karena telah berlarut-larut tidak ada peyelesaiannya.
Banyak rakyat pernah bertanya kepada Bung Karno, mengapa ramalannya begitu tepat? Apakah ia pewaris Jayabaya? ataukah ia menyewa dukun? Lantas Bung Karno menjawab: “Saya belajar dari sejarah. Sejarah menuntun saya!” (begitu kira-kira)
Sejarah, bukan hanya untuk dipelajari melainkan untuk diilhami sebagai pewaris masa depan. Jika kita bisa belajar dari sejarah, maka kita bisa menjalankan kehidupan esok dengan mempertimbangkan segala resikonya, dan kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi berikutnya.
“Jangan Sekali-kali Meningalkan Sejarah” (Soekarno).

sumber : http://bossgahutagalung.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


counter map